Konsep dasar perlapisan silang siur
Variasi energi selama transportasi sedimen menyebabkan reaksi variabel dari pengendapan selektif ukuran butir tertentu, bentuk butir, dan berat butir sampai erosi dan pembebanan diferensial dari pengendapan sedimen sebelumnya. Pengaruh transportasi dan pengendapan mempunyai sifat skalar yang memperlihatkan kebesaran tanpa menunjukkan arah transportasi, misalnya besar butir, bentuk butir dan lain-lain. Di samping mempunyai sifat skalar, transportasi dan pengendapan juga mempunyai sifat vektor, yaitu besaran yang menunjukkan arah (dalam hal ini arah transportasi), misalnya perlapisan silang-siur, gelembur gelombang, dan lain-lain.
Jadi perlapisan silang siur, adalah struktur sedimen primer yang mempunyai arah. Struktur ini sangat umum dijumpai pada batuan sedimen yang berukuran lanau hingga pasir. Perlapisan silang siur dibentuk oleh arus air/angin yang daya angkut suspensinya semakin berkurang, sehingga muatan suspensinya jatuh dan diendapkan ke muka secara gravity sliding (longsoran gravitasi) dalam bentuk bidang-bidang perlapisan sejajar.
Pada struktur perlapisan silang siur terdapat 3 parameter yang berubah-ubah menurut tempat dan keadaan, yaitu :
- Azimut atau arah kemiringan; merupakan fungsi dari arah aliran arus yang terkuat.
- Inklinasi, yaitu sudut lancip yang dibentuk oleh bidang fore set dengan bidang perlapisan bottom set (true bedding). Dalam proses sidementasi, sudut-sudut inklinasi merupakan sudut rebah yang besarnya tergantung kepada kekuatan arus. Arus yang kuat akan membentuk sudut inklinasi yang besar.
- Ketebalan lapisan fore set yang bervariasi tergantung pada banyaknya suspensi yang dibawa oleh arus dan lamanya proses sedimentasi berlangsung.
0 komentar:
Posting Komentar